MODEL KEARIFAN LOKAL USAHA TANI KASEPUHAN CIPTA GELAR SUKABUMI

Kamis, 30 November 2017 13:55 WIB   Agribisnis

Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari  bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Bertempat di Aula Masjid AR Fachrudin Lantai 2, Jum’at 30/07/17 jurusan Agribisnis UMM mengadakan kuliah tamu dengan tema “Membangun dan Mengembangkan Pertanian Indonesia Berbasis Potensi Lokal” dengan pembicara yang tak lain adalah keluarga besar Agribisnis angkatan 1991 adalah Amalia Nur Milla. Amalia merupakan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Didaerah Sukabumi sangat banyak komoditas pertanian yang sangat berkembang pesat, pasalnya didaerah ini struktur tanah dan keadaan alam yang sangat mendukung untuk melakukan kegiatan dibidang pertanian. Kuliah tamu ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai kegiatan usaha tani dimana didalamnya mencakup banyak aspek serta tatanan dalam masyarakat sehingga lebih memudahkan kita dalam memahami apa saja kegiatan usaha tani yang dilakukan oleh masyarakat khususnya daerah Sukabumi.

            Usaha tani mencakup pelaku usaha tani seperti sesepuh,kokolot lembur, incu putu hingga petani. Struktur ini sangat berguna agar usaha tani dapat berjalan secara optimal. Keadaan sumber daya juga harus diperlukan agar dapat terciptanya kualitas hasil panen yang diinginkan. Namun apakah usaha dapat berjalan semudah yang diinginkan? Tentu tidak. Karena masyarakat memiliki mitos atau kepercayaan bahwa manusia ini hanya merupakan bagian dari beberapa makhluk yang mendiami alam jagad raya ini, masyarakat adat menganggap bahwa penghormatan terhadap “Ibu Bumi, Bapak Langit” dimana filosofi ini sangat berpengaruh terhadap adanya pengaruh antara manusia dengan alam. Hal ini dapat dilihat pada bidang pertanian dan kehutanan.Dalam dunia pertanian masyarakat adat kesepuhan berpedoman kepada “Guru Desa” yaitu gugusan bintang kereti dan kidang yang bergerak dari timur ke barat secara beriringan selama satu tahun satu kali. Masyarakat adat kesepuhan mengenal beberapa formasi bintang dan artinya dalam hal pertanian. Hal ini sama halnya dengan perhitungan masayarakat Jawa mengenai cara bercocok tanam hingga pasca panen seseuai dengan perhitungan Jawa dengan berpatokan dengan primbom Jawa. Adapun perhitungannya adalah Tanggal kareti, Turun beusi yang berarti perhitungan kira-kira bulan Agustus bintang kareti muncul berarti masyarakat harus mempersiapkan alat bercocok tanam, tanggal Kidang turun kujang yang berarti masyarakat harus mulai mempersiapkan lahan.Tilem kidang, Turun kungkang yang berarti pada bulan mei padi ladang dan sawah harus siap di panen sebab pada bulan mei akan banyak sekali muncul hama.

              Pandangan terhadap hutan yaitu masyarakat mengenal hutan produktif dimana kayu dikenal sebagai komoditi ekonomi dan hasil hutan dimanfaatkan secara langsung. Hutan harus dikelola secara adil dan lestari. Dalam dunia perikanan masyarakat biasanya berada di lembah dekat sungai/ mata air, yang diperuntukan untuk perikanan yang dikenal dengan istilah “Legok Balongan”dimana dalam hal ini masyarakat akan membuat penangkaran dan pembesaran ikan yang dilakukan di sawah sebelum datang musim tanam padi. Sedangkan pemeliharaan selanjutnya dilakukan di kolam-kolam pribadi dibagian legok (lembah) seputar kampung. Jenis ikan yang dipelihara seperti mujair, nila, lele, sepat dan lain-lain. Masyarakat cipta gelar juga mengadakan upacara adat seperti upacara Ngaseuk untuk menanam padi di ladang, upacara Mipit untuk menuai padi di ladang dan selanjutnya disawah, upacara Ngayatan untuk menuai/memasak nasi hasil panen, upacara Seren Taun yang merupakan upacara dari segala bentuk rasa syukur kepada sang pencipta bahwa telah panen, upacara Hajatan atau perkawinan maupun khitanan yang dilakukan secara masal oleh semua warga adat kesepuhan bisa saling membantu sebab dilakukan pada musim panen.

          Selanjutnya pada sesi tanya jawab dipandu langsung oleh Nur Ocvanny Amir selaku moderator kuliah tamu ini. Pada penghujung acara penutup pemberian cindera mata oleh ketua Jurusan Agribisnis yaitu Dyah Erni Widyastuti dan dilanjutkan berfoto bersama. ray/ab

Shared: